Bahan baku utama dari bata berongga alumina adalah bijih atau bubuk alumina industri dengan kandungan alumina (Al₂O₃) yang tinggi. Saat memilih bahan mentah, faktor-faktor seperti kemurnian, ukuran partikel dan komposisi kimia perlu dipertimbangkan. Semakin tinggi kemurnian bahan bakunya maka semakin baik pula kinerja batu bata alumina hollow tersebut. Selain itu, ukuran partikel bahan mentah juga perlu dikontrol dengan baik untuk menjamin keseragaman dan kepadatan produk jadi.
Bahan baku yang telah dipilih pada awalnya perlu dihancurkan dan dicampur. Tujuan penghancuran adalah untuk menyesuaikan ukuran partikel bahan mentah ke kisaran yang sesuai untuk proses pencetakan selanjutnya. Pencampuran adalah mencampurkan berbagai bahan baku dalam proporsi tertentu untuk memastikan kinerja batu bata berongga alumina memenuhi persyaratan desain. Pencetakan adalah langkah penting dalam produksi batu bata berongga alumina. Metode pencetakan yang umum adalah pencetakan tekan dan pencetakan ekstrusi. Press moulding adalah pengepresan bahan baku yang telah dicampur menjadi batu bata kosong dengan bentuk tertentu melalui cetakan. Cara ini cocok untuk produksi batu bata alumina berongga dengan bentuk yang lebih sederhana. Cetakan ekstrusi adalah mengekstrusi bahan mentah menjadi batu bata kosong dengan bentuk tertentu melalui ekstruder. Metode ini cocok untuk produksi batu bata alumina berongga dengan bentuk yang rumit. Selama proses pencetakan, tekanan pencetakan dan waktu penahanan harus dikontrol secara ketat untuk memastikan kepadatan dan keakuratan dimensi batako. Pada saat yang sama, perhatian harus diberikan pada pembersihan dan pemeliharaan cetakan untuk mencegah kontaminasi atau kerusakan pada batako selama proses pencetakan. Batu bata kosong setelah dicetak perlu dikeringkan dan dibakar. Pengeringan bertujuan untuk menghilangkan uap air pada blanko batako untuk mencegah terjadinya keretakan akibat penguapan uap air selama proses pembakaran. Pengeringan biasanya dilakukan pada ruang pengering khusus dengan pengaturan suhu dan kelembaban. Pembakaran adalah langkah terakhir dalam produksi batu bata berongga alumina dan langkah paling kritis. Selama proses pembakaran, batako perlu diberi perlakuan suhu tinggi agar serbuk alumina di dalamnya mengalami reaksi fase padat sehingga membentuk struktur kristal alumina yang padat. Suhu dan waktu pembakaran perlu dikontrol secara ketat untuk memastikan kinerja dan kualitas batu bata berongga alumina. Batu bata berongga alumina yang dibakar perlu diperiksa kualitasnya, termasuk indikator seperti ukuran, kepadatan, dan kekuatan. Batu bata berongga alumina yang memenuhi syarat akan dikemas dan dikirim ke pelanggan untuk digunakan.
Proses produksi batu bata berongga alumina adalah proses yang kompleks dan rumit, yang memerlukan kontrol ketat terhadap parameter proses dan standar kualitas di setiap tautan. Hanya dengan cara inilah kami dapat menghasilkan produk batako alumina berongga dengan performa prima dan kualitas handal.
Kirim masukan
Panel samping
Sejarah
Disimpan